THE EFFECT OF TRICHODERMA SP. SEED COATING AND THE APPLICATION OF BOKASHI TOWARD SOYBEAN YIELD

Authors

  • Intan Winara Padjadjaran University
  • Sumadi Sumadi Padjadjaran University
  • Anne Nuraini Padjadjaran University

DOI:

https://doi.org/10.21831/jps.v23i2.18901

Keywords:

soybean, bokashi fertilizer, Trichoderma sp.

Abstract

This study was aimed at determining the effect of seed coating using Trichoderma sp. and applying bokashi to increase soybean yields. The study was carried out in the Ciparanje experimental garden of Padjadjaran University in Jatinangor in April to July 2017. The design used in this study was a Randomized Block Design which was repeated three times. The soybean seeds used are Anjasmoro varieties. Tricho-G as a source of Trichoderma sp. was used as a seed coating material. Bokashi cow manure and the soil used were from paddy fields. Other ingredients used were Urea, SP-36, KCl, and pesticides with the active ingredient Profenofos. The step of the research is bokashi application, seed coating, storage, planting, fertilizer application, and observation. The results show that the combination of seed coating using Trichoderma sp. and bokashi application had an effect on increasing the number and weight of seeds per plant. Coating of seeds with Trichoderma sp. low doses can still maintain plant growth and has a positive effect on crop yields.

PENGARUH PELAPISAN BENIH TrichoDERMA SP. DAN PEMBERIAN BOKASHI TERHADAP HASIL PANEN KEDELAI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelapis benih menggunakan Tricho-derma sp. dan pemberian bokashi terhadap peningkatan hasil panen kedelai. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Ciparanje Universitas Padjadjaran Jatinangor pada bulan April sampai dengan Juli 2017. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok yang diulang tiga kali. Benih kedelai yang digunakan yaitu varietas Anjasmoro. Tricho-G sebagai sumber Trichoderma sp. digunakan sebagai bahan pelapis benih. Pupuk Bokashi kotoran sapi dan tanah yang digunakan berasal dari tanah sawah. Bahan-bahan lain yang digunakan yaitu pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pestisida dengan bahan aktif  Profenofos. Langkah penelitian yang dilakukan adalah pemberian bokashi, pelapisan benih, penyimpanan, penanaman, pemupukan, dan pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi pelapisan benih menggunakan Trichoderma sp. dan pemberian bokashi berpengaruh dalam meningkatkan jumlah dan bobot biji per tanaman. Pelapisan benih dengan Trichoderma sp. dosis rendah masih dapat mempertahankan pertumbuhan tanaman dan memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil tanamaN

Author Biography

Intan Winara, Padjadjaran University

Mahasiswa universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi peminatan Teknologi Benih

References

Adie, M. M., & Krisnawati, A. (2016). Biologi tanaman kedelai. Dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kedelai: Teknik produksi dan pengembangan. Malang: Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.

Asrijal, Pabinru, A. M., & Ibrahim, B. (2005). Penggunaan bokashi eceng gondok pada sistem pertanaman tunggal dan tumpangsari padi gogo dan kedelai. J. Sains & Teknologi, 5(1), 27-36.

Badan Pusat Statistik. (2015). Produksi kedelai menurut provinsi (ton). Diunduh dari https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/871.

Bakhri, S., (2007). Budidaya jagung dengan konsep pengelolaan tanaman terpadu. Sulawesi Tengah: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.

Budiman, P. M. (1988). Konversi pertanian masa depan. Bogor: Puslitbantan.

Departemen Pertanian. (2008). Mutu kedelai nasional lebih baik dari kedelai impor. Siaran Pers. Jakarta: Badan Litbang Pertanian. Diunduh dari http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/sp1202081.pdf.

Djunaedy, A. (2009). Pengaruh jenis dan dosis pupuk bokashi terhadap pertum-buhan dan hasil kacang panjang (Vigna sinensis L.). Agrovigor, 2(1), 42-46.

FAO. (2013). FAOSTAT database. Diunduh dari http://faostat.fao.org/site/339/default.aspx.

Kuswanto, H. (2003). Teknologi pemrosesan, pengemasan & penyimpanan benih. Yogyakarta: Kanisius.

Nurahmi, E., Susanna, S., & Sriwati, R. (2012). Pengaruh Trichoderma terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit kakao, tomat, dan kedelai. Jurnal Floratek, 7(1), 57-65.

Rahman, H. F., Sumadi, & Nuraini, A. (2014). Pengaruh pupuk P dan bokashi terhadap pertumbuhan, komponen hasil, dan kualitas hasil benih kedelai (Glycine max L. (Merr.)). Agric. Sci. J, 1(4), 254-261.

Saro, D. (2007). Mutu produksi biji tanaman kedelai (Glycine max L.) dengan pemberian bokashi serta penyiraman turunan EM-4. Agroland, 14(3), 208-210.

Setia, A. D, Soedradjad, R., & Syamsunitar, A. (2013). Peran asosiasi Synechoroccus Sp. terhadap protein dan produksi biji tanaman kedelai pada berbagai dosis bokashi. Berkala Ilmiah Pertanian, 1(1) 4-6.

Somaatmadja, Ismunadi, M., Sumarno, Syam, M., Manurung, S. O., & Yuswandi. (1993). Kedelai. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Sutariati, G. (2009). Penigkatan mutu benih kedelai melalui aplikasi teknik invi-gorasi benih plus agen hayati. Warta Wiptek, 17(2).

Taufiq, A. (2014). Identifikasi masalah keharaan tanaman kedelai. Malang: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.

Pangaribuan, H. B., Yasir, M., & Utami, K. N. (2012). Dampak bokashi kotoran ternak dalam pengurangan pemakaian pupuk anorganik pada budidaya tanaman tomat. J. Agron. Indonesia, 40(3), 204-210.

Downloads

Published

2019-02-14

How to Cite

[1]
Winara, I. et al. 2019. THE EFFECT OF TRICHODERMA SP. SEED COATING AND THE APPLICATION OF BOKASHI TOWARD SOYBEAN YIELD. Jurnal Penelitian Saintek. 23, 2 (Feb. 2019), 112–120. DOI:https://doi.org/10.21831/jps.v23i2.18901.

Issue

Section

Articles