Interaksi Sosial Janda Cerai di Masyarakat (Studi di Desa Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, DIY)
DOI:
https://doi.org/10.21831/dimensia.v9i1.38929Keywords:
Interaksi Sosial, Janda Cerai, MasyarakatAbstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses interaksi sosial yang dilakukan janda cerai di masyarakat desa Pacarejo, mendeskripsikan kendala- kendala yang dihadapi setelah bercerai dan strategi janda cerai dalam berinteraksi sosial di masyarakat. Analisis data menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses interaksi sosial yang terjadi antara janda cerai dan masyarakat berjalan dengan normal. Janda cerai tetap dilibatkan dalam setiap kegiatan di desa. Masyarakat umumnya menerima dan tidak mempermasalahkan seseorang dengan status sebagai janda cerai. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat kendala-kendala yang dihadapi setelah hidup sebagai janda cerai yaitu kesulitan melakukkan pekerjaan sendiri, kesulitan membesarkan anak sendiri, kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi, menanggung perasaan sakit hati yang tidak kunjung sembuh, dan ketidaknyamanan terhadap status baru sebagai janda cerai. Selain itu, terdapat strategi yang dilakukan oleh janda cerai di masyarakat dalam berinteraksi sosial yaitu 1) dengan menyibukkan diri sendiri dalam pekerjaan mereka, 2) tidak peduli/ membiarkan perkataan/perlakuan orang lain, 3) menerima takdir yang sudah digariskan kepada janda cerai, 4) memberikan bukti tidak bersalah apabila memiliki masalah dengan oranglain, dan 5) memperbaiki diri sendiri untuk kehidupan di masa depanReferences
_____. (1997). Hasil Konferensi.
Organisasi Pan Pasifik Sount East
Asia Women's Assosiation,
PPSEAWA ke-20 di Kuala Lumpur
Malaysia.https://www.academia.edu/
. Diunduh pada 22 Februari 2018.
_____. (2014). Gunungkidul Tertinggi Di
DIY Soal Perceraian Pasutri.
http://www.info-jogja.com/. Diunduh
pada 22 Februari 2018
Baron, R. A & Byrne, D. 2004. Psikologi
Sosial. Jakarta: Erlangga
Endah, G.N., 2005, "Faktor-faktor
Penyebab Perceraian dan
Dampaknya Terhadap Kehidu-pan
Keluarga (Studi Kasus di Desa
Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak
Kabupaten Sukabumi", Skripsi,
Yogyakarta: Program Studi
Bimbingan dan Konseling, Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
Fakultas Ilmu Pendidikan, UNY
Goode, William J. (2007). Sosiologi
Keluarga. Jakarta PT: Bumi Aksara.
Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi
Penenlitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika
Imron, Ahmad Ali. (2009). Pencitraan
Perempuan Pasca Perceraian Dalam
Perspektif Gender. Jurnal EGALITA.
Volume 4 Nomor 1, 2009
Kusumaredi, Lulu. (2016). Keluarga Ideal. http://ntb.bkkbn.go.id/. Diunduh
pada 22 Februari 2018
Linangkung, Erfanto. (2015). Angka
Perceraian di DIY Capai 5.851
Kasus. Terdapat di
https://daerah.sindonews.com/.Diund
uh pada 22 Februari 2018
Rfk. (2017). Kasus Perceraian di
Gunungkidul Masih Tinggi.
http://jogja.tribunnews.com/. Diunduh
pada 22 Februari 2018
Soekanto, Soerjono. (2002). Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Sudarto, L dan Wirawan, H. E. (2000).
Penghayatan Makna Hidup
Perempuan Bercerai. Jurnal Ilmiah
Psikologi "ARKHE" Thn. 6/No.
/2001.
Soyomukti, Nurani. (2013). Pengantar
Sosiologi: Dasar Analisis, Teori,
Pendekatan Menuju Analisis
Masalah-Masalah Sosial, Perubahan
Sosial, & Kajian-Kajian Strategis.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Tim penyusun Kamus Pusat Bahasa.
(2015). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Triadi, Ganjar. (2005). Saat Cerai Menjadi
Pilihan. Yogyakarta: Dozz Publishing
Utantoro, Agus. 2017. Menag Prihatin
Angka Perceraian Makin Tinggi.
http://www.mediaindonesia.com/.
Diunduh pada 22 Februari 2018
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan lebih awal dan lebih banyak (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).
====================================================
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).