Jaringan dan kepercayaan: modal sosial pemasaran industri rumah tangga kerupuk sagu di Pamekasan
DOI:
https://doi.org/10.21831/dimensia.v13i2.72214Keywords:
Modal sosial, Jaringan sosial, Kerupuk sagu, Industri rumah tangga, PamekasanAbstract
Upaya meningkatkan pendapatan industri skala kecil-menengah tingkat rumah tangga tidak lepas dari keberhasilan membangun dan memelihara modal social terkait. Sebagaimana ditunjukkan dalam industri rumah tangga kerupuk sagu, peran jaringan dan kepercayaan pihak-pihak terkait sangat penting. Dengan menggunakan metode kualitatif melibatkan para pelaku usaha kerupuk sagu di Bulay, Pamekasan, Madura, penelitian menelaahnya dengan menggunakan teori modal sosial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa modal sosial memiliki peranan penting dalam meningkatkan pemasaran industri rumah tangga kerupuk sagu dalam segi pendapatan dan perluasan pemasaran kerupuk sagu. Jaringan sosial dalam pemasaran melalui jaringan sesama produsen industri rumah tangga kerupuk sagu, jaringan pertemanan dan keluarga, jaringan dengan pedagang, jaringan dengan pengelola wisata di sekitar wilayahnya dan jaringan dengan pemasok bahan baku. Kepercayaan dalam pemasaran industri rumah tangga kerupuk sagu melalui konsumen, pedagang, dan pengelola wisata di wilayah Pamekasan.
The success of small and medium-sized household industries in increasing their income relies heavily on the development and maintenance of social capital. The sago cracker household industry serves as an example where the role of networks and trust among relevant parties is crucial. This study, based on qualitative methods involving sago cracker business actors in Bulay, Pamekasan, Madura, utilized social capital theory to examine the phenomenon. The findings of the study highlight the significant role of social capital in enhancing the marketing and expanding the income of sago cracker household industries. This includes social networks established with fellow sago cracker producers, friends and family, traders, local tourism managers, and raw material suppliers. Trust also plays a critical role in marketing sago cracker household industries, particularly in relationships with consumers, traders, and tourism managers in the Pamekasan area.
References
Aini, A. P. (2023). Modal Sosial Dalam Pengembangan Industri Tenun Ikat (Studi Kasus di Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan). Bangkalan: Universitas Trunojoyo Madura.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pamekasan. (2023). Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pamekasan Tahun 2022. Pamekasan: BPS Kabupaten Pamekasan.
Budiarto, T. (1993). Dasar Pemasaran. Jawa Barat: Gunadarma.
Damsar, I. (2009). Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana.
Dea Ayu Pusparini, N. S. (2020). Modal Sosial pada Industri Kecil Menengah di Kelurahan Purbalingga Lor. Jurnal Sosiologi USK, 14(1), 99-125.
Dewi Fatma, F. (2022). Jaringan Sosial Perajin Gerabah Dalam Mempertahankan Usaha di Gampong Me Matang Panyang Aceh Utara. Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial, 8(2), 139-150.
Diana, E. (2016). Peran Modal Sosial Dalam Pemasaran Makanan Khas Tape (Studi Kasus di Desa Kerang Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso). Bangkalan: Universitas Trunojoyo Madura.
Field, J. (2010). Modal Sosial. (I. R. Muzir, Ed.) Yogjakarta: Kreasi Wacana.
Fitriawati, E. (2010). Modal Sosial Dalam Strategi Industri Kecil. DIMENSIA, 4(1), 23-40.
Hamka. (2017). Strategi Promosi Pemasaran. Jakarta: Onny Fitriana Sitorus.
Haryanto, S. (2011). Sosiologi Ekonomi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Hasbullah, J. (2006). Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia . Jakarta: MR-United Press.
Imam Gunawan, S. M. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Istiharoh, M. (2016). Peran Modal Sosial Pada Masyarakat Industri Rumahan Kerajinan Bandol di Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Khair, H. (2019). Modal Sosial Dalam Industri Rumah Tangga Kerupuk Sagu di Desa Pintu Gobang Kari Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. JOM FISIP, 6(1), 1-14.
Kimbal, R. W. (2015). Modal Sosial dan Ekonomi Industri Kecil : Sebuah Studi Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Mahendra, S. (2015). Keterkaitan Modal Sosial Dengan Strategi Kelangsungan Usaha Pedagang Sektor Informal di Kawasan Waduk Mulur: Studi Kasus Pedagang Sektor Informal di Kawasan Waduk Mulur Kelurahan Mulur Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Analisa Sosiologi, 4(2), 10-30.
Nugroho Adi Saputro, P. S. (2020). Modal Sosial Pada Industri Kreatif Berbasis Potensi Lokal Pada Kerajinan Batik Jember. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 14(2), 332-336.
Rangkuty, R. P. (2018). Modal Sosial dan Pemberdayaan Perempuan ( Kajian Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Perempuan melalui Kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan). Aceh: Unimal Press.
Rapang, R. (2013). Modal Sosial Masyarakat Perkotaan. Surabaya: CV. Garuda Mas Sejahtera.
Rosyadi, K. (2018). New Social Capital dan Revolusi Industri 4.0; Studi Terhadap Pembangunan Masyarakat UMKM Batik Tanjung Bumi Bangkalan Madura. Jurnal Pamator, 11(2), 49-53.
Saleh, K. (2017). Modal Sosial Perempuan Pelaku Industri Rumahan Emping Melinjo (Kasus Perempuan Pedesaan Provinsi Banten). Jurnal Agribisnis Terpadu, 10(2), 160-174.
Solikatun, N. J. (2018). Modal Sosial Sebagai Strategi Bertahan Hidup Masyarakat Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Analisa Sosiologi, 7(2), 262-273.
Sudarmono. (2021). Pembangunan Modal Sosial. Bandung : Rtujuh Media Printing.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Vipriyanti, N. U. (2011). MODAL SOSIAL DAN PEMBANGUNAN WILAYAH : Mengkaji Succes Story Pembangunan di Bali. Malang: UB Press.
Wahyuni, F. T. (2014). Peran Modal Sosial Dalam Pemasaran UKM Rebana (Studi Kasus di Desa Bungah Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik). Bangkalan: Universitas Trunojoyo Madura.
Yusuf, A. M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, & Gabungan. Jakarta: Kencana
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan lebih awal dan lebih banyak (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).
====================================================
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).