Kemajemukan peserta didik untuk mencapai target kurikulum dengan pembelajaran berdiferensiasi: Refleksi keberagaman peserta didik di kelas

Authors

DOI:

https://doi.org/10.21831/hum.v25i2.72754

Keywords:

plurality, learning, differentiated, curriculum

Abstract

The research aims to describe the plurality of learners in achieving curriculum targets through differentiated learning as a reflection of the diversity of learners in the classroom. The research method is a literature study by reading books or journal articles. The results show that differentiated learning has a positive impact on students in optimizing learning outcomes to achieve curriculum targets as needed through differentiation of content, process, product, and learning environment. Differentiated learning strategies can be developed by differentiating learners based on blood type, music genre, zodiac / Javanese platoon, graphology, birth order, and others. The conclusion of this research is that every learner is not the same as other learners, the plurality of learners is of course already there from the outside so it must be in accordance with the nature of nature and the nature of their time, so differentiated learning is needed in education.

 

Tujuan penelitian mendeskripsikan kemajemukan peserta didik dalam mencapai target kurikulum melalui pembelajaran berdiferensiasi sebagai refleksi keragaman peserta didik di kelas. Metode penelitian yaitu studi kepustakaan dengan membaca buku atau artikel jurnal. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran berdiferensiasi berdampak positif bagi peserta didik dalam optimalisasi hasil belajar untuk mencapai target kurikulum sesuai kebutuhan melalui diferensiasi konten, proses, produk, dan lingkungan belajar. Strategi pembelajaran diferensiasi dapat dikembangkan dengan mendiferensiasikan peserta didik berdasarkan golongan darah, genre musik, zodiak/weton jawa, grafologi, birth order, dan lainnya. Simpulan penelitian ini yaitu setiap peserta didik tidaklah sama dengan peserta didik yang lainnya, kemajemukan peserta didik tentunya sudah ada sejak lahiriah sehingga haruslah sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman mereka maka diperlukan pembelajaran berdiferensiasi dalam Pendidikan.

References

Afriadi, A., & Pratama, D. (2019). Simbol zodiak pada motif ornamen Kumudawati Pura Mangkunenagaran. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya, 1(03), 174-179.

Astutik, D., Yuhastina, Y., Ghufronudin, G., & Parahita, B. N. (2022). Guru dan proses pendidikan dalam pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 12(1), 46-54.

Christiana, E. (2013). Pendidikan yang Memanusiakan Manusia. Humaniora, 4(1), 398-410. https://doi.org/10.21512/humaniora.v4i1.3450

Fadhilla, M., Ro, M., Syarif, D., & Sahid, S. (2017). Pengenalan Kepribadian seseorang berdasarkan pola tulisan tangan menggunakan jaringan saraf tiruan. Jurnal Nasional Teknik Elektro Dan Teknologi Informasi, 6(3), 365–373.

Farid, I., Yulianti, R., Hasan, A., & Hilaiyah, T. (2022). Strategi pembelajaran diferensiasi dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(3), 1707–1715.

Gardner, H. (2011). Frames of mind the theory of multiple intelligences 10th edition. Basic Books.

Herwina, W. (2021). Optimalisasi kebutuhan murid dan hasil belajar dengan pembelajaran berdiferensiasi. Perspektif Ilmu Pendidikan, 35(2), 175–182. https://doi.org/10.21009/pip.352.10

Hidayani, M. (2017). Model pengembangan kurikulum. At Ta’lim, 16(2), 375–394.

Irawana, T. J., & Desyanri. (2019). Seni musik serta hubungan penggunaan pendidikan seni musik untuk membentuk karakter peserta didik di sekolah dasar. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 1(3), 222–232.

Irawati, I., Nasruddin, & Ilhamdi, M. L. (2021). Pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar IPA. Jurnal Pijar MIPA, 16(1), 44–48. https://doi.org/10.29303/jpm.v16i1.2202

Jatmika, O. B. (2016). Suita zodiak komposisi musik untuk string kuartet dan trio woodwind. Journal of Urban Society’s Art | V, 3(1), 10–18.

Margolis, A. A. (2020). Zone of proximal development, scaffolding and teaching practice. Cultural-Historical Psychology, 16(3), 15–26.

Marisyah, A., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 1514-1519.

Marlina, M., Efrina, E., & Kusumastuti, G. (2019). Differentiated learning for students with special needs in inclusive schools. Proceedings of the 5th International Conference on Education and Technology (ICET 2019), 382(Icet), 678–681. https://doi.org/10.2991/icet-19.2019.164

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook edition 3 (3 Edition). Sage Publications, Inc.

Mubarak, R. (2013). Pengembangan kurikulum sekolah dasar. Madrasah: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 5(2), 25–48.

Mujahidah. (2015). Implementasi teori ekologi bronfenbrenner dalam membangun pendidikan karakter yang berkualitas. Lentera, 9(2), 171–185.

Naibaho, D. P. (2023). Strategi pembelajaran berdiferensiasi mampu meningkatkan pemahaman belajar peserta didik. Journal of Creative Student Research (JCSR), 1(1), 81–91.

Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A. H., & Prihantini. (2022). Implementasi kurikulum merdeka belajar di sekolah penggerak. Jurnal Basicedu, 6(4), 6313–6319.

Rahmadayanti, D., & Hartoyo, A. (2022). Potret kurikulum merdeka, wujud merdeka belajar di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 6(4), 7174–7187.

Rini, A. R. P. (2012). Kemandirian remaja berdasarkan urutan kelahiran. Jurnal Pelopor Pendidikan, 3(1), 61–70. http://www.stkippgrismp.ac.id/jurnal-pelopor-pendidikan-2/

Salsabila, U. H. (2020). Teori ekologi bronfenbrenner sebagai sebuah pendekatan dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam. Jurnal Komunikasi Dan Pendidikan Islam, 7(1), 139–158. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203

Santika, I. G. N., Suarni, N. K., & Lasmawan, I. W. (2022). Analisis perubahan kurikulum ditinjau dari kurikulum sebagai suatu ide. Jurnal Education and Development, 10(3), 694–700.

Sari, M., & Asmendri. (2020). Penelitian Kepustakaan (library research) dalam penelitian pendidikan IPA. NATURAL SCIENCE: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, 6(1), 41–53.

Setyawati, R. (2023). Pembelajaran diferensiasi untuk meningkatkan pemahaman tentang pancaindera manusia pada siswa kelas 4C SD Negeri Ngaglik 01 Batu tahun ajaran 2022/2023. Jurnal Pendidikan Taman Widya Humaniora (JPTWH), 2(1), 232–259.

Suardipa, I. P. (2020). Proses scaffolding pada zone of proximaldevelopment (ZPD) dalam pembelajaran. Widyacarya, 4(1), 79–92.

Sutrisno, C., & Zuchdi, D. (2023). Analisis muatan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam desain pendidikan karakter pada gerakan penguatan pendidikan karakter. Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 23(2), 189–200. https://doi.org/10.21831/hum.v23i2.60513

Tarigan, M., Wiranda, A., & Hamdany, S. (2022). Filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara dan perkembangan pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(1), 149–159.

Tomlinson, C. A. (2001). How to differentiate instruction in mixed-ability classrooms. ASCD.

Wahyuni, A. S. (2022). Literature Review: Pendekatan Berdiferensiasi Dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan MIPA, 12(2), 118–126.

Widoretno, S., Sarosa, M., & Muslim, A. (2013). Implementasi pengenalan karakter seseorang berdasarkan pola tulisan tangan. Jeeccis, 7(2), 96–101.

Yoshino, K. (1992). Cultural nationalism in contemporary Japan: A sociological enquiry. Routledge.

Downloads

Published

2025-10-08

How to Cite

[1]
Rofiqi, A. 2025. Kemajemukan peserta didik untuk mencapai target kurikulum dengan pembelajaran berdiferensiasi: Refleksi keberagaman peserta didik di kelas. Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum. 25, 2 (Oct. 2025). DOI:https://doi.org/10.21831/hum.v25i2.72754.