Sosiabilitas Lapo tuak dalam pendampingan mayasrakat Batak Toba
DOI:
https://doi.org/10.21831/dimensia.v13i2.71622Keywords:
Sosiabilitas, Komunitas, Lapo tuak, Pendampingan Masyarakat, Batak TobaAbstract
Lapo tuak merupakan bagian penting dalam fasilitasi dan sosialisasi dalam masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara. Anggota masyarakat bertemu, berkumpul, bercengkarama dan seringkali membahas berbagai masalah dan pencarian solusinya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungannya. Penelitian kualitatif ini berupaya mendalami potensi dan fasilitasi Lapo tuak sebagai wahana pemberdayaan dan pembimbingan kehidupan sosial kemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial di lapo tuak melibatkan berbagai aspek seperti tempat pertemuan sosial, pengembangan potensi diri, keterbukaan, keramahan, pola komunikasi, pertunjukan budaya, norma sosial, serta pemeliharaan hubungan keluarga. Pendampingan masyarakat di lapo tuak membantu pengembangan potensi diri, pencarian makna hidup, kerja sama, kolaborasi, dan pengembangan keterampilan kepemimpinan, yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan solidaritas komunitas masyarakat Batak Toba.
Lapo tuak plays a significant role in facilitating social interactions within the Batak Toba community in North Sumatra. Members come together at Lapo tuak to socialize, engage in discussions, and seek solutions to everyday challenges. This qualitative research aims to investigate the potential of Lapo tuak as a tool for empowerment and social guidance within the community. The study's findings reveal that social interactions at Lapo tuak encompass various aspects, including acting as meeting places, fostering self-development, promoting openness and friendliness, shaping communication patterns, showcasing cultural performances, upholding social norms, and strengthening family ties. Community involvement at Lapo tuak contributes to the development of individuals' potential, the quest for life's purpose, cooperation, collaboration, and the enhancement of leadership skills. These outcomes reflect the cultural values and solidarity within the Batak Toba community.
References
Adriansyah, R., & Ananda, N. R. (2022). Interaksi Sosial Masyarakat Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid 19. Prosiding Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa, 2, 35-45.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: Jejak
Anggraini, A., & Tantoro, S. (2017). Perilaku Pengunjung Kedai/Lapo Tuak Di Kelurahan Umban Sari Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru (Doctoral dissertation, Riau University).
Engel, J. D. (2018). Konseling Masalah Masyarakat. Yogyakarta: PT. Kanisius.
Engel, J. D. (2020). Pendampingan pastoral keindonesiaan. KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen), 6(1), 47-60.
Engel, J. D. (2020). Pendampingan Keindonesiaan: Sebuah Upaya Memanusiakan Manusia dalam Konteks Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Firmando, H. B. (2020). Kearifan lokal minuman tradisional tuak dalam merajut harmoni sosial di tapanuli bahagian utara. Aceh Anthropological Journal, 4(2), 197-212.
Firmando, H. B. (2023). Segregasi Sosial Pada Masyarakat Batak Toba dan Resolusinya Untuk Eksistensi Organisasi Sosial di Kota Medan. Jurnal Intervensi Sosial dan Pembangunan (JISP), 4(2), 121-135.
Lewis, J. A. (2011). Community counseling: A multicultural-social justice perspective. Canada: Cengage Learning
Muslim, A. (2013). Interaksi sosial dalam masyarakat multietnis. Jurnal diskursus islam, 1(3), 483-494.
Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach). Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Samosir, S.L. and Amal, B.K. (2016). Lapo tuak sebagai ruang publik perspektif Jurgen Habermas. Penerbit Yayasan Al-Hayat, Universitas Negeri Medan, Medan.
Sihombing, M. M. (2020). Sistem Kekerabatan Suku Batak Toba. Jurnal Sains dan Teknologi ISTP, 13(1), 106-103.
Soekanto, S. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajawali Pers.
Soundararajan, R. (2012). Counseling Theory, Skills and Practice. New Delhi: Tata McGraw-Hill.
Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. (Bandung: ALFABETA)
Wiyono, H., Mirzachaerulsyah, E., & Putra, G. M. C. (2020). Interaksi Sosial Remaja Antar Etnik Di Desa Salatiga Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, 11(2), 82-90.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan lebih awal dan lebih banyak (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka).
====================================================
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).