Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat: Dhaup Ageng Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya
DOI:
https://doi.org/10.21831/mozaik.v16i1.78906Abstract
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan poros dari adat istiadat Yogyakarta yang memiliki kewajiban untuk selalu melestarikan tradisi yang dimiliki, salah satu tradisi yang menjadi sorotan masyarakat Indonesia maupun dunia adalah warisan budaya adiluhung yaitu ritual upacara perkawinan atau dhaup ageng. Meskipun dhaup ageng yang dilakukan Karaton Yogyakarta bersifat feodal namun hal tersebut dianggap positif karena kekonsistenan Karaton Yogyakarta untuk mempertahankan adat istiadat sejak jaman Kesultanan Mataram Islam hingga masa kini di tengah gempuran modernitas. Dhaup agen di Karaton Yogyakarta memiliki prosesi yang sarat akan makna sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengikutinya. Artikel ini akan membahas tentang prosesi pada upacara ritual pernikahan (dhaup ageng) di Karaton Yogyakarta serta makna dari prosesi tersebut. Penulis menggunakan pendekatan studi sejarah kebudayaan menurut Mc Cullagh yaitu mencoba mengkaji makna dari sebuah tindakan dan objek material dengan metode deskriptif-naratif. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan makna dari setiap prosesi yang dilakukan dalam tradisi upacara pernikahan di Karaton Yogyakarta. Manfaat dari artikel ini adalah untuk menambah wawasan tentang prosesi dhaup ageng di Karaton Yogyakarta yang merupakan sebuah bentuk pelestarian budaya di era modern, selain itu diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda agar selalu menjaga warisan tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dan bangga untuk mengenalkannya ke dunia internasional, serta ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia juga memiliki tradisi The Royal Wedding layaknya pernikahan di Kerajaan Inggris.
Kata kunci: Karaton Yogyakarta, warisan budaya adiluhung, upacara ritual pernikahan, pelestarian budaya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dytha Adelia Indryani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal. b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).