Latihan Kepekaan Dria Non-Visual bagi Anak Tunanetra Buta

Authors

June 20, 2012

Downloads

Kehilangan fungsi penglihatan bagi seseorang memang sangatlah berat, karena menurut para ahli diperkirakan bahwa yang bersangkutan akan kehilangan kurang lebih 85% informasi yang dapat ditangkap oleh dria penglihatan (Sasraningrat: 1984). Sebagai kompensasinya maka para penyandang tunanetra buta akan berusaha menggunakan dria non-visual yang masih berfungsi seperti dria pendengaran, dria taktual, dria pembau, dria pencecap, dria kinestetik dan dria keseimbangan untuk memperoleh informasi tentang dunia sekitarnya.
Kepekaan dria-dria non-visual ternyata perlu dilatih untuk menangkap informasi-informasi penting secara cepat, sehingga kerugian akibat hilangnya fungsi penglihatan masih dapat dikompensasikan dengan dria-dria non-visual yang masih berfungsi. latihan tersebut bertujuan agar anak-anak tunanetra bersangkutan mempunyai kepekaan dalam menangkap informasi-informasi penting secara cepat, sehingga mampu mengkompensasikan keterbatasan dan atau ketidakmampuan visualnya. Namun demikian apakah anak-anak tunanetra, terutama yang buta telah mendapat latihan kepekaan dria non-visual secara kontinyu? Fenomena menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak anak-anak tunanetra buta yang belum mendapat latihan kepekaan dria-dria non visual, dan diduga hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan orientasi mobilitas mereka.